Welcome to the blog APC photographer

Welcome to the blog APC photographer
memuat tentang perjalanan photografher pemula

Rabu, 24 November 2010

Sekilas tentang photography

Add caption
Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa
diartikan menggambar/melukis dengan cahaya. Jenis-jenis kameraKamera film, sekarang juga disebut dengan kamera
analog oleh beberapa orang. Format filmSebelum kita melangkah ke jenis-jenis kamera film ada baiknya kita mengenal
terlebih dahulu berbagai macam format/ukuran film.
- APS, Advanced Photography System. Format kecil dengan ukuran film 16x24mm, dikemas dalam cartridge. Meski
format ini tergolong baru, namun tidak populer. Toko yang menjual film jenis ini susah dicari di Indonesia.
- Format 135. Dikenal juga dengan film 35mm. Mempunyai ukuran 24x36mm, dikemas dalam bentuk cartridge berisi 20
atau 36 frame. Format ini adalah format yang paling populer, banyak kita temui di sekitar kita.
- Medium format
- Large format
Jenis Film
- Film B/W, film negatif hitam putih.
- Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai.
- Film positif, biasa juga disebut slide. Lebih mahal dan rawan overexposure. Meski demikian warna-warna yang
dihasilkan lebih bagus karena dapat menangkap rentang kontras yang lebih luas.Jenis-jenis kameraPocket/compact.
Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm.
- Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai
mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm.
- SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya
mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem.
- TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium. Viewfinder. Biasanya
menggunakan format medium. Kamera manual dan kamera otomatis. Kamera-kamera SLR terbaru umumnya sudah
dilengkapi sistem autofokus dan autoexposure namun masih dapat dioperasikan secara manual. Kamera digital.
Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film.
- Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode
full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.
- Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto.3. DSLR.
Digital SLR. Lensa, mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2
properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum. Field of View (FOV) tiap lensa memiliki FOV yang
lebarnya tergantung dari panjang fokalnya dan luas film/sensor yang digunakan.
Field of View Crop, sering disebut secara salah kaprah dengan focal length multiplier. Hampir semua kamera digital
memiliki ukuran sensor yang lebih kecil daripada film 35mm, maka pada field of view kamera digital lebih kecil dari pada
kamera 35mm. Misal lensa 50 mm pada Nikon D70 memiliki FOV yang sama dengan lensa 75mm pada kamera film
35mm (FOV crop factor 1.5x) Jenis-jenis Lensaa. berdasarkan prime-vario
- Fixed focal/Prime, memiliki panjang fokal tetap, misal Fujinon 35mm F/3.5 memiliki panjang fokal 35 mm. Lensa prime
kurang fleksibel, namun kualitasnya lebih tinggi daripada lensa zoom pada harga yang sama.
- Zoom/Vario, memiliki panjang fokal yang dapat diubah, misal Canon EF-S 18-55mm F/3.5-5.6 memiliki panjang fokal
yang dapat diubah dari 18 mm sampai 55 mm. Fleksibel karena panjang fokalnya yang dapat diatur.b. berdasarkan
panjang focal
- Wide, lensa dengan FOV lebar, panjang fokal 35 mm atau kurang. Biasanya digunakan untuk memotret pemandangan
dan gedung.
- Normal, panjang fokal sekitar 50 mm. Lensa serbaguna, cepat dan harganya murah.3. Tele, lensa dengan FOV
sempit, panjang fokal 70mm atau lebih. Untuk memotret dari jarak jauh.c. berdasarkan aperture maksimumnya.
- Cepat, memiliki aperture maksimum yang lebar.
- Lambat, memiliki aperture maksimum sempit.d. lensa-lensa khusus
- Lensa Makro, digunakan untuk memotret dari jarak dekat
- Lensa Tilt and Shift, bisa dibengkokan.Ketentuan lensa lebar/tele (berdasarkan panjang focal) di atas berlaku untuk
kamera film 35mm. Lensa Nikkor 50 mm menjadi lensa normal pada kamera film 35mm, tapi menjadi lensa tele jika
digunakan pada kamera digital Nikon D70. Pada Nikon D70 FOV Nikkor 50 mm setara dengan FOV lensa 75 mm pada
kamera film 35mm. Peralatan bantu lainTripod, diperlukan untuk pemotretan dengan kecepatan lambat. Pada kecepatan
lambat, menghindari goyangan kamera jika dipegang dengan tangan (handheld). Secara umum kecepatan minimal
handhel adalah 1/focal.Membawa tripod saat hunting bisa merepotkan. Untuk keperluan hunting biasanya tripod yang
dibawa adalah tripod yang ringan dan kecil.Monopod, mirip tripod, kaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapat
menghilangkan goyangan vertikal saja.Flash/blitz/lampu kilat, untuk menerangai obyek dalam kondisi gelap.Filter, untuk
menyaring cahaya yang masuk. Ada banyak jenisnya.§ UV, menyaring cahaya UV agar tidak terjadi hazy pada foto2
landscape, sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.§ PL/CPL (Polarizer/Circular Polarizar) untuk mengurangi
bayangan pada permukaan non logam. Bisa juga untuk menambah kontras langit.Exposure, jumlah cahaya yang masuk
ke kamera, tergantung dari aperture dan kecepatan.§ Aperture/diafragma. Makin besar aperture makin banyak cahaya
yang masuk. Aperture dinyatakan dengan angka angka antara lain sebagai berikut: f/1,4 f/2 f/3,5 f/5.6 f/8. semakin besar
angkanya (f number), aperture makin kecil aperturenya.§ Shutter speed/kecepatan rana. Makin cepat, makin sedikit
cahaya yang masuk.§ ISO, menyatakan sensitivitas sensor/film. Makin tinggi ISOnya maka jumlah cahaya yang
dibutuhkan makin sedikit. Film ISO 100 memerlukan jumlah cahaya 2 kali film ISO 200.Contoh: kombinasi diafragma
Tips and Tricks | Design | Tutorials

Tidak ada komentar:

Posting Komentar